Seks Aman Bagus untuk Jantung Pria

pasangan

Seks yang aman dan benar, bermanfaat untuk kesehatan pria dan wanita karena bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tapi khusus untuk kesehatan jantung, ternyata seks lebih banyak manfaatnya untuk pria.

Peneliti dari New England Research Institute, Massachusetts seperti dikutip Sabtu (5/2/2011) membuktikan pria yang melakukan seks minimal 2 kali seminggu lebih sedikit berisiko terkena penyakit jantung daripada pria yang hanya melakukan seks sekali sebulan atau kurang.

Namun manfaat serupa tidak ditemukan pada wanita. Pada wanita, seks larinya meningkatkan sensitivitas indera penciuman karena adanya pelepasan hormon prolaktin selain kekebalan tubuh.

Survei yang dimuat American Journal of Cardiology, menemukan faktor yang diduga sebagai pelindung kesehatan organ jantung adalah keterikatan emosional dengan pasangan dan stres yang rendah.

Tahapan-tahapan dalam bercinta mulai dari foreplay (pemanasan), intercourse (sanggama) hingga orgasme membuat pria bisa membakar kalori hingga 200 kalori.

Jumlah tersebut hampir sama dengan olahraga berjalan kaki selama 15 menit. Selama hubungan seks denyut jantung meningkat, hal ini sama seperti orang yang melakukan olahraga di pusat kebugaran.

Sementara peneliti dari University of Pennsylvania menemukan orang yang melakukan hubungan seks 1-2 kali dalam seminggu memiliki kadar antibodi immunoglobulin A 30 persen lebih tinggi dibandingkan orang yang jarang berhubungan seks.

Orang yang memiliki jantung sehat ciri-cirinya adalah:

1. Memiliki tekanan darah normal, yakni memiliki sistolik (batas atas saat jantung kontraksi) 120 mmHg dan diastolik (batas bawah saat jantung relaksasi) 80 mmHg atau sering disebut 120/80 mmHg.

2. Memiliki total kolesterol normal yakni di bawah 200 mg/dl dan tinggi jika di atas 239 mg/dl. Jumlah kolesterol LDL (jahat) harus di bawah 150 mg/dl. Jumlah kolesterol HDL (baik) harus di atas 35 mg/dl. Jumlah kadar trigliserida harus di bawah 200 mg/dl.

3. Denyut jantung normal

Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm).

Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia), terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan

Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.

Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantunya normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.

4. Memiliki berat badan normal dan waktu tidur yang cukup.
Rasa letih akibat kurang tidur bisa menghambat poduksi leptin atau hormon penekan nafsu makan, sehingga porsi makan jadi tidak terkontrol. Jika berat badan sudah tak terkendali, risiko serangan jantung bisa muncul sewaktu-waktu.

Ditulis Oleh: Bli Wahyu

No comments:

Post a Comment