Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja dan berasal dari makanan apapun. Ketahui langkah-langkah apa yang bisa dilakukan jika seseorang mengalami keracunan makanan.
Keracunan makanan bisa menimbulkan rasa sakit perut yang parah, kram, mual, muntah, diare dan bisa disertai dengan demam. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka bisa menimbulkan efek dehidrasi serius.
Penyebab dari keracunan makanan bisa bermacam-macam, tapi penyebab paling umumnya adalah adanya bakteri atau mikroorganisme yang terkandung di dalam makanan akibat makanan tersebut rusak, tidak dimasak dengan benar atau makanan itu terkontaminasi pestisida.
Untuk mengetahui penyebab keracunan makanan, maka tanyakan makanan apa yang telah dikonsumsi penderitanya dalam 48 jam terakhir. Tapi terkadang gejala dari keracunan makanan bisa terjadi lebih cepat dari itu.
Dikutip dari Firstaid.about.com, Selasa (12/10/2010) orang yang keracunan harus segera mendapatkan pertolongan medis jika memiliki gejala seperti: nyeri dada, tanda-tanda shock (napas cepat, kulit pucat, gemetar atau menggigil), tanda-tanda dehidrasi berat (mulut kering, air liur yang lengket, pusing, kelelahan, mata cekung, denyut jantung meningkat) dan mengalami kebingungan atau kesulitan dalam penalaran.
Jika kondisi korban masih sebatas muntah dan diare dalam jumlah kecil, maka bisa dilakukan perawatan di rumah, seperti:
- Tidak memberikan makanan padat selama masih mengalami mual atau muntah, tapi tetap memberikan cairan sedikit demi sedikit dan frekuensinya sering. Kondisi ini penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Namun sebaiknya hindari minuman yang berkafein dan minuman yang terlalu manis.
- Susu bisa diberikan dengan aman pada orang yang mengalami keracunan, tapi sebaiknya tidak diberikan pada orang yang memang diketahui memiliki intoleransi laktosa.
- Setelah berhasil mentoleransi minuman, maka mulai memberikan makanan secara perlahan terutama jika mual dan muntahnya sudah berhenti. Makanan yang polos akan lebih mudah dicerna oleh perut dan dalam porsi kecil, misalnya nasi, gandum, roti, kentang atau sereal dengan kadar gula rendah.
Jika kondisinya tidak membaik, seperti orang tersebut susah untuk minum dan mulai timbul gejala-gejala yang lebih parah itu membutuhkan bantuan medis.
Dokter mungkin bisa memberikan obat antimuntah, obat diare atau untuk mengobati demam. Jika sudah muncul tanda-tanda dehidrasi, maka pasien akan diberikan cairan infus melalui intravena
No comments:
Post a Comment