Selimut Anti Bau Kentut - Kebiasaan kentut saat tidur jarang disadari orang, meski baunya kadang bikin mabok karena sirkulasi udara di kamar relatif terbatas. Kini ada selimut yang dirancang anti bau kentut.
Di Amerika ribut-ribut bau kentut rupanya bisa menimbulkan masalah. Nah, untuk membantu menjaga kesehatan dan keharmonisan pasangan, seorang desainer merancang selimut anti bau kentut.
Dikutip dari News.com.au, Jumat (7/5/2010), produk yang diberi nama Better Marriage Blanket ini memang tidak diiklankan di TV. Namun video klipnya mencetak hits di YouTube, setelah lebih dari 1 juta orang menontonnya sejak ditayangkan pada 31 Maret 2010.
Tidak sekedar menghangatkan tubuh, selimut ini diklaim memiliki lapisan yang bisa menyerap molekul kentut. Bahannya terbuat dari tenunan karbon, seperti yang dipakai oleh militer untuk menangkal serangan senjata kimia.
Pencetus ide gila ini adalah seorang dosen teknik asal Denver, Francis Bibbo. Ia memasarkannya secara online dengan harga 49,95 dolar AS untuk ukuran Queen size, dan 59,95 dolar AS untuk King size.
Penyebab Bau Kentut
Dikutip dari Mayo Clinic, umumnya kentut bukanlah sesuatu yang membahayakan meskipun kadang sangat memalukan. Dalam sehari, rata-rata orang kentut sebanyak 12 kali atau lebih.
Gas di saluran pencernaan dipicu oleh fermentasi bakteri di usus besar, terhadap sisa karbohidrat yang tidak dicerna di usus kecil. Dalam jumlah kecil, gas juga berasal dari luar saat makan terlalu cepat mengunyah permen karet.
Beberapa jenis makanan berserat juga dapat memicu produksi gas berlebih di susu besar. Buah, sayuran, kacang polong adalah beberapa di antaranya. Minuman berkarbonasi seperti bir dan soda juga bisa memicu produksi gas.
Untuk mencegah produksi gas berlebih yang disertai bau tidak sedap, beberapa tips di bawah ini bisa diterapkan:
- Beberapa kali makan dalam jumlah sedikit lebih bagus untuk mencegah produksi gas berlebih dibandingkan satu kali makan banyak
- Makan pelan-pelan, kunyah dengan baik jangan langsung ditelan
- Hindari permen karet, permen yang keras, maupun minum dengan sedotan (straw)
- Jangan makan dalam keadaan gelisah, jadikan makan sebagai aktivitas yang rekreatif
- Sering-sering cek gigi palsu, karena pemasangan yang tidak benar memicu lebih banyak udara masuk ke perut
- Hindari merokok
- Rajin olah raga, terutama bersepeda. Penelitian membuktikan, aktivitas tersebut bisa membantu mengeluarkan gas pada beberapa kondisi misalnya irritable bowel syndrome (sindrom iritasi usus).
No comments:
Post a Comment